PR SUBANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menyampaikan kabar baik terkait stabilitas sektor jasa keuangan di kawasan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) yang terus menunjukkan pertumbuhan positif hingga Triwulan II 2024. Pertumbuhan ini memberikan sinyal positif bahwa sektor keuangan di wilayah tersebut tetap terjaga dengan baik, meski menghadapi berbagai tantangan.
Performa Sektor Perbankan: Kredit Meningkat, Risiko Menurun
Kinerja 19 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah ini mencatatkan peningkatan yang signifikan. Kredit yang disalurkan BPR naik 1,10 persen mencapai Rp2,10 triliun. Lebih mengesankan lagi, Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet berhasil ditekan dari 24,8 persen menjadi 19,78 persen. Di sisi lain, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BPR tetap solid di angka 26,23 persen.
Namun, ada sedikit penurunan pada total aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang masing-masing turun 0,63 persen dan 7,17 persen. Kendati demikian, sektor perbankan di Ciayumajakuning tetap optimis karena kredit BPR berfokus pada sektor-sektor strategis, seperti perdagangan dan pertanian, yang menjadi motor penggerak perekonomian lokal.
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB): Kinerja Variatif
Selain perbankan, sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di wilayah ini juga diawasi secara ketat. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) mengalami penurunan aset dan pinjaman, namun Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) justru tumbuh positif dengan peningkatan signifikan pada aset dan DPK.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Subang Ajak ASN Bersikap Netral pada Seluruh Tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024
Laba LKMS juga melonjak 77,79 persen, menunjukkan bahwa sektor syariah memiliki prospek cerah di wilayah ini.
Perusahaan pergadaian di Ciayumajakuning mencatat sedikit penurunan, baik dari sisi aset maupun pinjaman yang diberikan. Meski demikian, sektor ini tetap menunjukkan kestabilan dalam melayani masyarakat.