Persiapan Iduladha Aman, DKPP Kota Bandung Latih 780 Petugas Kurban

- 1 Juli 2022, 21:10 WIB
Petugas DKPP kota Bandung Diterjunkan Saat Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha Mendatang/ humas humast Bandung
Petugas DKPP kota Bandung Diterjunkan Saat Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha Mendatang/ humas humast Bandung /Dede rukma/Subangtalk

"Dengan begitu, kita juga bisa mengetahui penyakit apa yang diderita oleh sapi tersebut, sehingga kita bisa mengambil keputusan. Misal, kalau limpanya merah bengkak besar, itu kemungkinan penyakit antraks. Kalau antraks itu tidak boleh dikonsumsi dagingnya, harus dimusnahkan," papar Erma.

Baca Juga: Ini Dia Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer, 1 Juli 2022

Contoh lainnya, jika paru-paru hewan terdapat nanah, kemungkinan besar hewan tersebut terkena TBC paru. Pada kondisi ini, dagingnya boleh dikonsumsi, tapi harus dimasak minimal 30 menit.

"Lalu, kalau ada cacing hati, itu dagingnya masih bisa dikonsumsi, tapi hatinya harus diafkirkan atau dimusnahkan," imbuhnya.

Pada Iduladha tahun silam, Erma mengatakan, kondisi postmortem hewan kurban di Kota Bandung tergolong aman terkendali karena tidak ditemukan antraks dan TBC paru.
Namun, DKPP menerima laporan penyakit ringan seperti cacing hati atau pnemonia. Jika kondisi seperti ini, paru-paru hewan tersebut harus dibuang sebagian.

Selain itu, Erma juga mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan plastik daur ulang seperti kresek untuk membungkus daging.

"Sifat daging itu mudah menyerap bau, kotoran, dan bakteri. Kalau kita pakai plastik hitam, khawatirnya akan terserap oleh daging zat-zat kimia yang ada di plastik," jelasnya.

Ia menyarankan, sebaikanya menggunakan plastik transparan atau plastik organik food grade karena tidak mengandung zat-zat berbahaya yang bisa mengontaminasi daging.

"Anyaman bambu (besek) juga kurang baik sebenarnya karena kotorannya juga bisa menempel di daging dari sela-selanya," tuturnya. (din)**


Kepala Diskominfo Kota Bandung

Halaman:

Editor: Dede Rukma


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah