"Ga ada lah, intinya kami berterima kasih aja dengan program ini, semoga tidak dihapus kedepannya dan kalau bisa ditambah lagi, " jelasnya.
Baca Juga: Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Wapres: Tunggu Hasil Laporan TGIPF
Sebelumnya diberitakan ramai soal penggunaan Gedung PKS Kota Bandung sebagai tempat sosialisasi program PIP kemendiknas. Bahkan partai PDIP dan PSI di Kota Bandung menduga adanya penggiringan kepada orang tua dan AsN dari SMP 16 yang hadir, agar memilih partai tersebut.
Pihak PKS, melalui bElton Agus Marjan selaku Staf Bu Ledia, bagian tim advokasi menjelaskan bahw PKS selaku Partai Politik bertindak tidak sportif dengan menggunakan sekolah sebagai sarana kampanye.
"Kami perlu juga mengingatkan bahwa seorang ASN dinyatakan tidak netral jika Menyuruh Orang lain untuk memilih partai politik tertentu dan berpihak pada partai politik baik secara langsung maupun tidak langsung," jelas Elton, Rabu 12 Oktober 2022 kemarin.
Baca Juga: Komnas HAM Sebut Botol di Stadion Kanjuruhan Bukan Miras, Ini Respon Polri
Sementara dalam surat yang dilayangkan kepada orang tua siswa, isinya tidak ada ajakan untuk memilih dan berpihak pada partai politik tertentu, dan surat tersebut secara jelas menyebutkan agendanya adalah Sosialisasi dan Diskusi Seputar Program Indonesia Pintar jalur aspirasi dari Anggota Komisi X DPR-RI Ibu Ledia Hanifa Amaliah S.Si., M.Psi.
"Dengan demikian bisa kita lihat bahwa Kepala SMPN 16 Kota Bandung selaku ASN sesungguhnya telah bersikap netral dan tidak menyampaikan ajakan untuk memilih dan berpihak pada partai politik tertentu.
Meski demikian pihak sekolah telah menyampaikan permohonan maafnya atas ketidakcermatannya dalam menyampaikan undangan kepada orangtua siswa dengan menggunakan kop resmi sekolah dan yang bersangkutan pun telah mendapat teguran dari dinas terkait dan walikota, " terangnya.
Baca Juga: Kasus KDRT Rizky Billar, Polisi: Motifnya Sudah Dikantongi Penyidik