Network
SUBANGTALK - Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom menuturkan cara membantu eks narapidana terorisme (napiter) bersosialisasi dengan masyarakat.
“Kita memutuskan mata rantai. Kita melakukan deradikalisasi terhadap para teroris dengan, kita mengetahui apa yang membuat dia putus asa, kecewa dan lain-lain,” ujarnya dikutip dalam video di Polri TV, Rabu (17/8/2022).
“Paling tidak ada 3 aspek di situ, aspek psikososial, aspek ideologi, dan aspek prosperity. Nah 3 aspek inilah yang harus kita dekati,” sambungnya.
Baca Juga: Bikin Istana Bergoyang, Penyanyi Farel Dapat Pesan Motivasi dari Jokowi
Dijelaskannya, setiap napiter yang keluar dari sel, diantar pulang ke masyarakat dan tidak membiarkannya dijemput temannya untuk menghindari residivisme.
“Kalau mereka dijemput teman mereka, yakinilah mereka akan kembali ke sel itu, lalu terjadi yang namanya residivisme, teori pengulangan kejahatan,” paparnya.
“Saya meminta kepada semua anggota saya, bawalah mereka pulang ke masyarakat. Sebelum mereka pulang, kondisikan di mana mereka akan balik, supaya yang pertama adalah (lingkungan) menerima mereka,” tambahnya.
Baca Juga: Pertama Kali, Abu Bakar Ba’asyir Ikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
Lebih lanjut, ia meminta anggotanya menemui para tokoh lingkungan tujuan untuk membantu mengubah stigma eks napiter sebagai pelaku teror.
“Untuk itulah kita bikin semacam penyambutan kecil, di desa atau lingkungan keluarga di rumahnya. Lalu kemudian kita bertanya, kepada semua yang ada di situ. Kita titipkan mereka kepada lingkungan dan kita menanyakan, 'Setelah ini dia mau ke mana?’ Ini lingkunganmu,” paparnya
