Pj Bupati Subang Jenguk Korban Pengeroyokan dan Minta Kejadian Serupa Diproses Hukum

- 31 Mei 2024, 20:51 WIB
Pj Bupati Subang Dr Imran didampingi Sekda subang H.Asep Nuroni , Asda 1 H.Rahmat Efendi dan Kadis Kesehatan Dr Maxi , menjenguk korban pengeroyokan anak salah siswa SMP di Subang yang sedang berbaring belum sadarkan diri di RS Hamori Desa Jabong Kecamatan Pagaden Subang/H.Yaman/PR Subang
Pj Bupati Subang Dr Imran didampingi Sekda subang H.Asep Nuroni , Asda 1 H.Rahmat Efendi dan Kadis Kesehatan Dr Maxi , menjenguk korban pengeroyokan anak salah siswa SMP di Subang yang sedang berbaring belum sadarkan diri di RS Hamori Desa Jabong Kecamatan Pagaden Subang/H.Yaman/PR Subang /

PR SUBANG  - Pj Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA.Cd., bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos.,M.Si., menjenguk korban pengeroyokan di RS Hamori Subang pada hari Jumat, 31 Mei 2024.

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran Pemerintah terhadap kejadian yang menimpa pelajar SMP di Subang tersebut.

Dr. Imran menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian ini dan meminta agar diproses secara hukum. Beliau juga memberikan ultimatum bahwa jika pelaku berasal dari salah satu sekolah di Subang, maka mereka harus mencari sekolah di luar Subang.

"Saya minta kepolisian untuk memproses kejadian ini secara hukum," tegas Dr. Imran.

"Kalau ada yang terlibat ada yang siswa di Subang, silahkan anak tersebut mencari sekolah di luar Subang. Ini komitmen saya terhadap anti bullying dan anti perkelahian pelajar," tambahnya.

Kondisi korban saat ini masih belum sadarkan diri karena mengalami pendarahan di kepala akibat benturan benda tumpul. Dr. Imran memastikan bahwa biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh Pemda jika BPJS tidak dapat menanggungnya.

"Terkait biaya pengobatan sedang diinisiasi apakah bisa ditanggung BPJS atau tidak. Kalau tidak bisa akan ditanggung oleh Pemda," ungkap Dr. Imran.

Lebih lanjut, Dr. Imran juga mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk memperhatikan kegiatan anak-anak mereka dan meminta agar Pemda dan sekolah bekerja sama untuk mencegah terjadinya bullying.

"Harus ada kesepakatan pada PPDB agar tidak terulang dan ketika terjadi maka orang tua harus menerima resiko," tegas Dr. Imran.***

 

Editor: H. Yaman Suryaman


Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah